Bayi mamut purba yang membeku itu ditemukan secara tak sengaja oleh seorang penggembala di sebuah kawasan di Rusia, demikian laporan pejabat setempat.
Seperti dilaporkan Kantor Berita Reuters, pejabat terkait mengatakan, jasad bayi mamut yang masih menyisakan bulu itu, mirip dengan temuan bayi mamut empat tahun lalu di Semenanjung Yamal, Siberia barat laut.
Laporan penggembala Rusa itu menggambarkan jasad bayi mamut — yang menyisakan bulu di beberapa bagian tubuhnya — nyaris sempurna, alias relatif utuh tubuhnya.
Di tahun 2007 lalu, seorang penggembala di kawasan itu juga menemukan jasad bayi mamut, yang sebagian tubuhnya relatif masih utuh.
Jasad bayi mamut itu kemudian diberi nama Lyuba — diambil dari nama istri sang penggembala rusa tersebut.
Kini temuan serupa terulang, dan menurut pejabat itu, kalau laporan ini benar, maka dia berharap kehadiran sosok jasad bayi mamut ini merupakan penemuan penting.
“Jika apa yang dikatakan pengembala itu benar, ini tentu penemuan penting,” kata Natalia Fyodorova, yang ditunjuk sebagai pimpinan tim peneliti penemuan penting ini, seperti dikutip dalam situs resmi wilayah Yamalo-Nenetsk, Rusia.
Zaman es berakhir
Para peneliti berencana akan menerbangkan jasad beku mamut itu ke Kota Salekhard, ibu kota kawasan itu, untuk melindunginya dari kerusakan.
Mamut berbulu tebal itu diperkirakan hidup di zaman es, yaitu antara 1,8 juta tahun lalu hingga 11,500 ribu tahun silam.
Menurut laporan National Geographic, antara 14,000 hingga 10,000 tahun lalu, mamut menghilang dari sebagian besar wilayahnya.
Ini terjadi bersamaan dengan hilangnya sebagian besar spesies mamalia besar di Belahan Bumi Utara.
Kepunahan ini, menurut NG, demikian meluas, sehingga ada bermacam-macam bencana yang diduga para ilmuwan sebagai penyebabnya.
Namun, karena kepunahan ini bersamaan waktunya dengan akhir zaman es terakhir, banyak peneliti yakin bahwa penyebab utama kematian massal itu adalah kenaikan suhu yang tajam, yang secara drastis mengubah tetumbuhan. (BBC)
0 komentar:
Posting Komentar